
AtensiRakyat.com : Medan – Masyarakat Jalan Kawat I Gg. Turi, Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, menyampaikan berbagai persoalan yang mereka alami. Diantaranya persoalan Infrastruktur, Bansos, Sampah, Air Bersih, maraknya peredaran narkoba hingga Pertanahan menjadi topik pembahasan.
Hal itu disampaikan langsung oleh warga kepada Anggota DPRD Kota Medan, Andreas Pandapotan Purba, S.Ak (APP) melalui kegiatan Reses – II Masa Sidang ke-II Tahun Sidang 2024-2025 TA 2025, Sabtu (22/02/2025) siang.
“Untuk di kampung kami ini pak Andreas, mulai dari Lingkungan 18 dan 19 jikalau hujan turun pasti banjir. Kami mohon kan pak, kendala yang dihadapi Kepling dan Lurah adalah mengenai gorong-gorong yang ada di ujung sana. Kalau manual pengerjaannya tidak akan pernah selesai, harus ada bantuan dari pemerintah. Kalau tidak tuntas, kampung ini akan terendam banjir,” ungkap RH Sinaga warga Kelurahan Tanjung Mulia Hilir.
Selain itu, Sinaga juga menjelaskan bahwa persoalan sampah yang di buang sembarangan oleh masyarakat terus menjadi polemik dan memicu konflik antar masyarakat.
“Contohnya, warga lorong A membuang sampah di lorong C. Ini yang akan memicu konflik terhadap kami sesama masyarakat yang melakukan tindakan membuang sampah sembarangan itu,” paparnya, berharap persoalan sampah tersebut dapat segera teratasi.
Andreas pun memberikan penjelasan terkait upaya pemerintah saat ini dalam efesiensi anggaran terkhusus di bidang infrastruktur.
“Pada Tahun 2024 pemerintah menghadapi efesiensi anggaran, sehingga kita tidak bisa mengajukan pembangunan infrastruktur. Tahun ini juga kita mengalami efesiensi anggaran diangka 30%,” ungkap Andreas.
Sehingga, lanjut Anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi Partai Gerindra itu bahwa pihaknya hanya dapat mengajukan perbaikan infrastruktur yang bermasalah.
“Terkait infrastruktur pengadaan, dikarenakan adanya efesiensi, hal itu mungkin akan terlambat. Berbeda dengan infrastruktur yang bermasalah boleh di foto menggunakan aplikasi GPS Map Camera agar titik objek nya jelas dan tidak keliru sehingga mempermudah dinas terkait untuk menindaklanjuti. Kemudian kita ajukan kepada OPD nya untuk kemudian dapat ditindaklanjuti,” tegasnya.
Masih kata wakil rakyat dari Dapil III ini, menyikapi persoalan sampah, kuncinya ada di masyarakat itu sendiri.
“Kalau kita membahas persoalan sampah, sebenarnya yang menjadi permasalahan pertama ada pada SDM nya. Terkadang, SDM kita ini menganggap remeh/sepele. Kita harus memulai memperbaiki SDM kita dari awal sebagai salah satu kuncinya. Mulailah sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan,” ajaknya.
Menjawab pertanyaan warga mengenai bansos yang terkesan tidak merata, Andreas mengajak agar warga melakukan komunikasi dua arah dengan Kepling dan melengkapi administrasi yang dibutuhkan untuk memenuhi syarat bermohon terkait bansos tersebut.
“Untuk bantuan yang tidak tepat sasaran, nanti kita laporkan kepada Kepling dan Lurah. Bapak/Ibu orangtua saya yang ada disini, marilah kita melakukan pendekatan juga kepada Kepling nya. Saya juga berharap agar kita masyarakat, jangan buta hukum. Kita harus mengetahui apa yang menjadi administrasi yang harus kita lengkapi, seperti apa regulasi nya juga kita harus tahu,” jelasnya.
Turut hadir dalam kegiatan Reses tersebut, Camat Medan Deli, Indra Utama Hutagalung, Lurah Tanjung Mulia Hilir, Naklum Situmeang, S.Sos, serta para warga masyarakat dan juga para Kepala Lingkungan 18, 19, 22. (Yz)